BUDAYALITERASI DALAM MEMBANGUN PETA BUMI INTELEKTUAL ALUMNI PESANTREN PERSATUAN ISLAM YANG MANDIRI DAN BERKUALITAS (Orasi Ilmiah Pelepasan dan Perpisahan Santri Mu'allimien Angkatan XXXIV Pesantren Persatuan Islam 76 Tarogong Garut) Oleh: Teten Romly Qomaruddien A. Muqaddimah Di antara keagungan Islam, adalah adanya warisan yang ditinggalkannya; baik berupa peninggalan fisik yang menunjukkan
Sekitar490 hadits. Jika shalat lima rakaat Sunan Abu Dawud Kitab Shalat . aku adalah manusia biasa yang terkadang lupa sebagaimana kalianngguhnya lupa.". Lupa dalam shalat dan sujud karenanya Shahih Muslim Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat 'Aku hanyalah manusia biasa yang bisa lupa sebagaimana kalian juga bisa lupa.'Ibnu Numair menambahkan dalam hadisnya, 'Apabila salah seorang dari kalian
2c. Fenomena Pembelajaran al-Qur'an Hal yang diteliti pada bagian ini adalah respons para ustadz dan santri Huffadz terhadap hadis tentang keutamaan orang yang mengajar dan mempelajari al- Qur'an, yaitu: "Khairukum man ta'allam al-qur'a>n wa 'allamah." [22] Hadis ini mengisyaratkan, bahwa orang yang belajar dan mengajarkan al-Qur
BacaJuga : Ceramah Singkat Tentang Ibu Contoh Teks Mukadimah Pidato dalam Bahasa Indonesia Contoh Teks Mukadimah Pidato 1. Pertama - tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang tak henti - hentinya telah memberikan hidayah dan nikmatnya sehingga kita semua dapat berkumpul dalam ruangan
HaditsTentang Kebersihan Sebagian Dari Iman Hadist Tentang Kebersihan 9 Hadits Tentang Kebersihan 9 Hadits Tentang Kebersihan Hadist Kebersihan Hadits . Langsung ke isi. Gambar Islami Menu. Pengaruh Pemahaman Keagamaan Terhadap Kebersihan Santri Pondok. Penanaman Nilai Budaya Melalui Materi Kebersihan Lingkungan Pada.
Vay Nhanh Fast Money. Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Thatโs life. Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And thatโs more about life. Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir Mereka pun datang silih berganti Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati. Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada. Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle yang saling melengkapi dan membentuk sebuah gambaran kehidupan Maka sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan.. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya,,, Sebuah perpisahan, ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baruโฆ well, Thatโs life must be Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And thatโs more about life. โ Kalau kita tidak bisa berjumpa lagi di dunia, moga Allah mengumpulkan kita di jannah surga. Semoga kita teringat akan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang menerangkan mengenai tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain dari-Nya. Di antara golongan tersebut adalah, ููุฑูุฌููุงููู ุชูุญูุงุจููุง ููู ุงูููููู ุงุฌูุชูู
ูุนูุง ุนููููููู ููุชูููุฑููููุง ุนููููููู โDua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah.โ HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031 Orang yang mencinta akan dikumpulkan bersama orang yang dicinta di akhirat kelak. Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, โKapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?โBeliau shallallahu alaihi wa sallam berkata, โApa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?โOrang tersebut menjawab, โAku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.โBeliau shallallahu alaihi wa sallam berkata, ุฃูููุชู ู
ูุนู ู
ููู ุฃูุญูุจูุจูุชู โKalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.โ HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639 Yang kami harap, moga persaudaraan kita tidak hanya di dunia, namun berakhir pula di jannah. Di dunia -selama hidup- moga kita saling menghendaki kebaikan satu dan lainnya. Referensi โ Akhukum fillah, M. Abduh Tuasikal Riyadh-KSA, 22 Rabiโul Akhir 1434 H 6 jam sebelum bertolak dari Riyadh menuju Jogja
Santri adalah sebutan untuk para siswa yang menimba ilmu di pondok pesantren. Selain mendapatkan pendidikan agama yang kuat, santri juga diajarkan untuk menghargai nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan. Namun, pada akhir masa belajar, santri dihadapkan dengan perpisahan yang seringkali menyedihkan. Namun, perpisahan ini memiliki hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Dalam tulisan ini, kita akan membahas hadits tentang perpisahan santri dan kaitannya dengan nilai-nilai Menjadi Keharusan dalam KehidupanPerpisahan adalah salah satu kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh semua orang. Terlebih bagi santri yang biasanya menempuh jenjang pendidikan di luar daerah atau bahkan negara. Namun, Islam mengajarkan bahwa perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap perpisahan yang dialami. Sebagai contohnya, pada hadits berikut iniHaditsArtiู
ููู ุฃูุญูุจูู ููููุงุกู ุงูููููู ุฃูุญูุจูู ุงูููููู ููููุงุกูููุ ููู
ููู ููุฑููู ููููุงุกู ุงูููููู ููุฑููู ุงูููููู ููููุงุกูููBarangsiapa yang menyukai untuk bertemu dengan Allah, maka Allah akan menyukai untuk bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak menyukainya, maka Allah juga tidak akan menyukainya untuk bertemu ini mengajarkan bahwa bertemu dengan Allah adalah tujuan akhir dari setiap insan. Sehingga, setiap perpisahan yang dialami haruslah dianggap sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri dengan-Nya. Sebuah perpisahan seharusnya bukanlah menjadi hal yang menyedihkan. Tapi, sebaliknya harus dijadikan momentum untuk semakin dekat dengan Allah dan Persaudaraan dalam IslamIslam mengajarkan untuk selalu menjaga kebersamaan dan persaudaraan. Hal ini tercermin dalam hadits berikutHaditsArtiููุง ููุคูู
ููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ุญูุชููู ููุญูุจูู ููุฃูุฎูููู ู
ูุง ููุญูุจูู ููููููุณูููTidak sempurna keimanan seseorang, sampai ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya ini menekankan pentingnya cinta kasih dan persaudaraan dalam menjalin hubungan antarsesama manusia. Dalam konteks perpisahan santri, hal ini menjadi sangat penting karena akan membentuk karakter dan sikap terhadap orang lain di masa depan. Santri diajarkan untuk tidak hanya bersekolah dan bercengkerama dengan teman sebaya, melainkan juga bersosialisasi dengan orang lain yang berbeda latar belakang dan sebagai Ujian KematanganPerpisahan juga dapat dijadikan ujian kematangan bagi seseorang. Hal ini tercermin dalam hadits berikutHaditsArtiุฅููููู
ูุง ุงูุตููุจูุฑู ุนูููุฏู ุงูุตููุฏูู
ูุฉู ุงููุฃูููููSabar itu pada saat terjadi musibah ini mengajarkan bahwa kesabaran dan ketegaran dalam menghadapi ujian hidup akan diuji pada saat yang pertama kali terjadi. Sebagai santri, perpisahan dengan teman sebaya dan pengasuh pondok pesantren bisa menjadi ujian kesabaran dalam menghadapi perpisahan yang sulit. Namun, dengan sikap sabar dan ikhlas, seseorang dapat melewatinya dengan dalam Menghadapi PerpisahanKeikhlasan juga menjadi salah satu pelajaran penting dalam hadits tentang perpisahan santri. Hal ini tercermin dalam hadits berikutHaditsArtiุฅููููู
ูุง ุงููุฃูุนูู
ูุงูู ุจูุงูููููููุงุชูุ ููุฅููููู
ูุง ููููููู ุงู
ูุฑูุฆู ู
ูุง ูููููSesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia ini mengajarkan bahwa niat seseorang dalam menjalani hidup akan menentukan nilai dari setiap amal yang dilakukannya. Oleh karena itu, dalam menghadapi perpisahan, seseorang harus memiliki niat yang baik dan ikhlas. Dengan demikian, setiap kesulitan dan rasa sedih yang dirasakan akan menjadi lebih Silaturahmi setelah PerpisahanPerpisahan bukan berarti akhir dari semua hubungan. Islam mengajarkan untuk selalu menjaga silaturahmi dengan sesama manusia. Hal ini tercermin dalam hadits berikutHaditsArtiุงูุฑููุฌููู ุนููู ุฏูููู ุฎููููููููุ ููููููููุธูุฑู ุฃูุญูุฏูููู
ู ู
ููู ููุฎูุงููููSeorang laki-laki adalah menurut agama temannya. Oleh karena itu, perhatikanlah dengan siapa kamu bertemanHadits ini mengajarkan untuk selalu memperhatikan teman-teman yang ada di sekitar kita, terutama setelah mengalami perpisahan. Jangan sampai perpisahan menghalangi kita dalam menjalin silaturahmi dan memperkuat hubungan persaudaraan yang telah terjalin di masa Islam, perpisahan adalah salah satu kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh semua orang. Namun, perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap perpisahan yang dialami. Sebagai santri, perpisahan dengan teman sebaya dan pengasuh pondok pesantren bisa menjadi ujian kesabaran dan ketegaran dalam menghadapi perpisahan yang sulit. Oleh karena itu, setiap orang harus memiliki sikap dan niat yang baik dalam menghadapi perpisahan, serta selalu menjaga silaturahmi dengan sesama mungkin akan membawa kesedihan bagi sebagian orang. Namun, dengan memahami hadits tentang perpisahan santri dan nilai-nilai islami yang terkandung di dalamnya, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga.
Perpisahan adalah Bagian dari Hidup Hello Readers, perpisahan adalah bagian dari hidup yang tak dapat dihindari. Kita pasti pernah merasakan kehilangan seseorang yang kita sayangi karena harus berpisah. Baik itu karena pindah kota, pindah sekolah, atau bahkan kematian. Namun, dalam Islam, perpisahan bukanlah sesuatu yang hanya menimbulkan kesedihan. Ada banyak hadits yang mengajarkan tentang bagaimana kita seharusnya memandang perpisahan. Hadits tentang Menyimpan Kenangan yang Berharga Salah satu hadits yang mengajarkan tentang perpisahan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Beliau menyampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, โBarangsiapa yang mengunjungi saudaranya di atas kemauannya, maka Allah akan menciptakan untuknya satu buah taman di surga.โ HR. Bukhari dan Muslim.Dalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan tentang pentingnya menjalin silaturahmi dengan saudara-saudara kita. Meskipun suatu saat kita harus berpisah, namun kita seharusnya tetap menjaga hubungan baik dengan mereka. Dengan begitu, kita tidak hanya menyimpan kenangan yang indah bersama mereka di dunia, tetapi juga akan mendapatkan pahala di surga kelak. Hadits tentang Berdoa untuk Mereka yang Telah Pergi Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang bagaimana kita seharusnya memandang perpisahan karena kematian. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW pernah bersabda, โDoakanlah saudaramu yang telah pergi dengan baik, dan mintalah kebaikan baginya di dalam doa-doa kalian.โ Dalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan tentang pentingnya kita berdoa untuk saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia. Meskipun mereka sudah pergi, namun kita masih bisa membantu mereka dengan doa. Dengan begitu, kita tidak hanya menyimpan kenangan yang indah bersama mereka, tetapi juga membantu mereka mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Hadits tentang Berusaha untuk Bertemu Kembali Selain mengajarkan tentang pentingnya menyimpan kenangan yang indah bersama saudara-saudara kita, Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang bagaimana kita seharusnya memandang perpisahan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Yaโla, Rasulullah SAW pernah bersabda, โJanganlah kalian berpisah lama-lama sehingga kalian saling membenci. Namun, jika kalian berpisah sejenak, maka usahakanlah untuk bertemu kembali.โDalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan tentang pentingnya kita berusaha untuk bertemu kembali dengan saudara-saudara kita yang harus berpisah. Meskipun kita harus berpisah sejenak, namun kita seharusnya tetap berusaha untuk bertemu kembali. Dengan begitu, kita tidak hanya menyimpan kenangan yang indah bersama mereka, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan mereka. Hadits tentang Berusaha untuk Menjalin Hubungan Baik Terakhir, Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang bagaimana kita seharusnya memandang perpisahan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW pernah bersabda, โJika dua orang saling berpisah dengan baik, maka Allah akan memperkuat hubungan keduanya.โDalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan tentang pentingnya kita menjalin hubungan baik dengan saudara-saudara kita yang harus berpisah. Meskipun kita harus saling berpisah, namun kita seharusnya tetap berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan mereka. Dengan begitu, kita tidak hanya menyimpan kenangan yang indah bersama mereka, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan mereka. Kesimpulan Dalam Islam, perpisahan bukanlah sesuatu yang hanya menimbulkan kesedihan. Ada banyak hadits yang mengajarkan tentang bagaimana kita seharusnya memandang perpisahan. Kita seharusnya tetap menjalin silaturahmi dengan saudara-saudara kita, berdoa untuk mereka yang telah pergi, berusaha untuk bertemu kembali, dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Dengan begitu, kita tidak hanya menyimpan kenangan yang indah bersama mereka, tetapi juga mendapatkan pahala di surga kelak. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
Tidak terasa sudah sebulan kita menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Dan saatnya kita berpisah dengan bulan yang penuh barokah, bulan yang penuh rahmat dan ampunan Allah, serta bulan di mana banyak yang dibebaskan dari siksa neraka. Pada pembahasan kali ini, kami mengangkat sebuah pelajaran yang cukup berharga yang kami olah dari kitab Latho-if Al Maโarif karangan Ibnu Rajab Al Hambali dengan judul โWadhaโ Ramadhanโ Perpisahan dengan Bulan Ramadhan, juga terdapat beberapa tambahan pembahasan dari kitab lainnya. Semoga kalimat-kalimat yang secuil ini bermanfaat bagi kita semua. Sebab Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan Saudaraku, jika kita betul-betul merenungkan, Allah begitu sayang kepada orang-orang yang gemar melakukan ketaatan di bulan Ramadhan. Cobalah kita perhatikan dengan seksama, betapa banyak amalan yang di dalamnya terdapat pengampunan dosa. Maka sungguh sangat merugi jika seseorang meninggalkan amalan-amalan tersebut. Dia sungguh telah luput dari ampunan Allah yang begitu luas. Cobalah kita lihat pada amalan puasa yang telah kita jalani selama sebulan penuh, di dalamnya terdapat ampunan dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู
ููู ุตูุงู
ู ุฑูู
ูุถูุงูู ุฅููู
ูุงููุง ููุงุญูุชูุณูุงุจูุง ุบูููุฑู ูููู ู
ูุง ุชูููุฏููู
ู ู
ููู ุฐูููุจููู โBarangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.โ[1] Pengampunan dosa di sini bisa diperoleh jika seseorang menjaga diri dari batasan-batasan Allah dan hal-hal yang semestinya dijaga.[2] Begitu pula pada amalan shalat tarawih, di dalamnya juga terdapat pengampunan dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู
ููู ููุงู
ู ุฑูู
ูุถูุงูู ุฅููู
ูุงููุง ููุงุญูุชูุณูุงุจูุง ุบูููุฑู ูููู ู
ูุง ุชูููุฏููู
ู ู
ููู ุฐูููุจููู โBarangsiapa melakukan qiyam Ramadhan shalat tarawih karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.โ[3] Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan amalan shalat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ู
ููู ููุงู
ู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู ุฅููู
ูุงููุง ููุงุญูุชูุณูุงุจูุง ุบูููุฑู ูููู ู
ูุง ุชูููุฏููู
ู ู
ููู ุฐูููุจููู โBarangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.โ[4] Amalan-amalan tadi akan menghapuskan dosa dengan syarat apabila seseorang melakukan amalan tersebut karena 1 iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan 2 mencari pahala di sisi Allah, bukan melakukannya karena alasan riyaโ atau alasan lainnya.[5] Adapun pengampunan dosa di sini dimaksudkan untuk dosa-dosa kecil sebagaimana pendapat mayoritas ulama.[6] Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ุงูุตููููููุงุชู ุงููุฎูู
ูุณู ููุงููุฌูู
ูุนูุฉู ุฅูููู ุงููุฌูู
ูุนูุฉู ููุฑูู
ูุถูุงูู ุฅูููู ุฑูู
ูุถูุงูู ู
ููููููุฑูุงุชู ู
ูุง ุจูููููููููู ุฅูุฐูุง ุงุฌูุชูููุจู ุงููููุจูุงุฆูุฑู โAntara shalat yang lima waktu, antara jumโat yang satu dan jumโat berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.โ[7] Yang dimaksud dengan pengampunan dosa dalam hadits riwayat Muslim ini, ada dua penafsiran Pertama, amalan wajib seperti puasa Ramadhan, -pen bisa memnghapus dosa apabila seseorang menjauhi dosa-dosa besar. Apabila seseorang tidak menjauhi dosa-dosa besar, maka amalan-amalan tersebut tidak dapat mengampuni dosa baik dosa kecil maupun dosa besar. Kedua, amalan wajib dapat mengampuni dosa namun hanya dosa kecil saja, baik dia menjauhi dosa besar ataupun tidak. Dan amalan wajib tersebut sama sekali tidak akan menghapuskan dosa besar.[8] Pendapat yang dianut oleh mayoritas ulama bahwa dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar bisa terhapus hanya melalui taubatan nashuhah taubat yang sesungguhnya.[9] Adapun pengampunan dosa pada malam lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan shalat tarawih adalah apabila bulan Ramadhan telah sempurna 29 atau 30 hari. Dengan sempurnanya bulan Ramadhan, seseorang akan mendapatkan pengampunan dosa yang telah lalu dari amalan puasa dan amalan shalat tarawih yang ia laksanakan.[10] Selain melalui amalan puasa, shalat malam di bulan Ramadhan dan shalat di malam lailatul qadar, juga terdapat amalan untuk mendapatkan ampunan Allah yaitu melalui istighfar. Memohon ampun seperti ini adalah di antara bentuk doโa. Dan doโa orang yang berpuasa adalah doโa yang mustajab terkabulkan, apalagi ketika berbuka.[11] Begitu pula pengeluaran zakat fithri di penghujung Ramadhan, itu juga adalah sebab mendapatkan ampunan Allah. Karena zakat fithri akan menutupi kesalahan berupa kata-kata kotor dan sia-sia. Ulama-ulama terdahulu mengatakan bahwa zakat fithri adalah bagaikan sujud sahwi sujud yang dilakukan ketika lupa, -pen dalam shalat.[12] Jadi dapat kita saksikan, begitu banyak amalan di bulan Ramadhan yang terdapat pengampunan dosa, bahkan itu ada sampai penutup bulan Ramadhan. Sampai-sampai Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, โTatkala semakin banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapati pengampunan tersebut, sungguh dia telah terhalangi dari kebaikan yang banyak.โ[13] Seharusnya Keadaan Seseorang di Hari Raya Idul Fithri Seperti Ini Setelah kita mengetahui beberapa amalan di bulan Ramadhan yang bisa menghapuskan dosa-dosa, maka seseorang di hari raya Idul Fithri, ketika dia kembali berbuka tidak berpuasa lagi seharusnya dalam keadaan bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya bersih dari dosa. Namun hal ini dengan syarat, seseorang haruslah bertaubat dari dosa besar yang pernah ia terjerumus di dalamnya, dia bertaubat dengan penuh rasa penyesalan. Lihatlah perkataan Az Zuhri berikut, โKetika hari raya Idul Fithri, banyak manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat ied, Allah pun akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, โWahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.โ Ulama salaf lainnya mengatakan kepada sebagian saudaranya ketika melaksanakan shalat ied di tanah lapang, โHari ini suatu kaum telah kembali dalam keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.โ[14] Selepas Ramadhan, Para Salaf Khawatir Amalannya Tidak Diterima Para ulama salaf terdahulu begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka, kemudian mereka berharap-harap agar amalan tersebut diterima oleh Allah dan khawatir jika tertolak. Merekalah yang disebutkan dalam firman Allah, ููุงูููุฐูููู ููุคูุชูููู ู
ูุง ุขุชูููุง ูููููููุจูููู
ู ููุฌูููุฉู โDan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut.โ Qs. Al Muโminun 60 Ali bin Abi Thalib mengatakan, โMereka para salaf begitu berharap agar amalan-amalan mereka diterima daripada banyak beramal. Bukankah engkau mendengar firman Allah Taโala, ุฅููููู
ูุง ููุชูููุจูููู ุงูููููู ู
ููู ุงููู
ูุชููููููู โSesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa.โ Qs. Al Ma-idah 27โ Dari Fudholah bin Ubaid, beliau mengatakan, โSeandainya aku mengetahui bahwa Allah menerima dariku satu amalan kebaikan sebesar biji saja, maka itu lebih kusukai daripada dunia dan seisinya, karena Allah Taโala berfirman, ุฅููููู
ูุง ููุชูููุจูููู ุงูููููู ู
ููู ุงููู
ูุชููููููู โSesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa.โ Qs. Al Ma-idah 27โ Ibnu Diinar mengatakan, โTidak diterimanya amalan lebih ku khawatirkan daripada banyak beramal.โ Abdul Aziz bin Abi Rowwad berkata, โSaya menemukan para salaf begitu semangat untuk melakukan amalan sholih. Apabila telah melakukannya, mereka merasa khawatir apakah amalan mereka diterima ataukah tidak.โ Oleh karena itu sebagian ulama sampai-sampai mengatakan, โPara salaf biasa memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian enam bulan sisanya, mereka memohon kepada Allah agar amalan mereka diterima.โ Lihat pula perkataan Umar bin Abdul Aziz berikut tatkala beliau berkhutbah pada hari raya Idul Fithri, โWahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan memohon pada Allah agar amalan kalian diterima. Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fithri. Dikatakan kepada mereka, โSesungguhnya hari ini adalah hari penuh kebahagiaan.โ Mereka malah mengatakan, โKalian benar. Akan tetapi aku adalah seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak.โ Itulah kekhawatiran para salaf. Mereka begitu khawatir kalau-kalau amalannya tidak diterima. Namun berbeda dengan kita yang amalannya begitu sedikit dan sangat jauh dari amalan para salaf. Kita begitu โpedeโ dan yakin dengan diterimanya amalan kita. Sungguh, teramatlah jauh kita dengan mereka. Bagaimana Mungkin Mendapatkan Pengampunan di Bulan Ramadhan? Setelah kita melihat bahwa di bulan Ramadhan ini penuh dengan pengampunan dosa dari Allah Taโala, namun banyak yang menyangka bahwa dirinya kembali suci seperti bayi yang baru lahir selepas bulan Ramadhan, padahal kesehariannya di bulan Ramadhan tidak lepas dari melakukan dosa-dosa besar. Sebagaimana yang telah kami jelaskan bahwa dosa-dosa kecil bisa terhapus dengan amalan puasa, shalat malam dan menghidupkan malam lailatul qadar. Namun ingatlah bahwa pengampunan tersebut bisa diperoleh bila seseorang menjauhi dosa-dosa besar. Lalu bagaimanakah dengan kebiasaan sebagian kaum muslimin yang berpuasa namun menganggap remeh shalat lima waktu, bahkan seringkali meninggalkannya ketika dia berpuasa padahal meninggalkannya termasuk dosa besar?! Sebagian kaum muslimin begitu semangat memperhatikan amalan puasa, namun begitu lalai dari amalan shalat lima waktu. Padahal dengan sangat nyata dapat kami katakan bahwa orang yang berpuasa namun enggan menunaikan shalat, puasanya tidaklah bernilai apa-apa. Bahkan puasanya menjadi tidak sah disebabkan meninggalkan shalat lima waktu. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan, โPuasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat telah melakukan dosa kekafiran dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Taโala, ููุฅููู ุชูุงุจููุง ููุฃูููุงู
ููุง ุงูุตููููุงุฉู ููุขูุชูููุง ุงูุฒููููุงุฉู ููุฅูุฎูููุงููููู
ู ููู ุงูุฏููููู ููููููุตูููู ุงููุขูููุงุชู ููููููู
ู ููุนูููู
ูููู โJika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.โ Qs. At Taubah 11 Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ุจููููู ุงูุฑููุฌููู ููุจููููู ุงูุดููุฑููู ููุงููููููุฑู ุชูุฑููู ุงูุตูููุงูุฉู โPembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.โ[15] Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, ุงููุนูููุฏู ุงูููุฐูู ุจูููููููุง ููุจูููููููู
ู ุงูุตูููุงูุฉู ููู
ููู ุชูุฑูููููุง ููููุฏู ููููุฑู โPerjanjian antara kami dan mereka orang kafir adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.โ [16]โ[17] Namun ini nyata terjadi pada sebagian orang yang menunaikan puasa. Mereka begitu semangat menunaikan puasa Ramadhan, namun begitu lalai dari rukun Islam yang lebih penting yang merupakan syarat sah keislaman seseorang yaitu menunaikan shalat lima waktu. Hanya Allah lah yang memberi taufik. Lalu seperti inikah Idul Fithri dikatakan sebagai hari kemenangan sedangkan hak Allah tidak dipedulikan? Seperti inikah Idul Fithri disebut hari yang suci sedangkan ketika berpuasa dikotori dengan durhaka kepada-Nya? Kepada Allah-lah tempat kami mengadu, semoga Allah senantiasa memberi taufik. Ingatlah, meninggalkan shalat lima waktu bukanlah dosa biasa, namun dosa yang teramat bahaya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah โrahimahullahโ mengatakan, โKaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.โ [18] Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kabaโir, Ibnu Hazm โrahimahullahโ berkata, โTidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.โ[19] Itulah kenyataan yang dialami oleh orang yang berpuasa. Kadang puasa yang dilakukan tidak mendapatkan ganjaran apa-apa atau ganjaran yang kurang dikarenakan ketika puasa malah diisi dengan berbuat maksiat kepada Allah, bahkan diisi dengan melakukan dosa besar yaitu meninggalkan shalat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฑูุจูู ุตูุงุฆูู
ู ุญูุธูููู ู
ููู ุตูููุงู
ููู ุงูุฌูููุนู ููุงูุนูุทูุดู โBetapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.โ[20] Jika demikian, di manakah hari kemenangan yang selalu dibesar-besarkan ketika Idul Fithri? Di manakah hari yang dikatakan telah suci lahir dan batin sedangkan hak Allah diinjak-injak? Lalu apa gunanya minta maaf kepada sesama begitu digembar-gemborkan di hari ied sedangkan permintaan maaf kepada Rabb atas dosa yang dilakukan disepelekan? Takbir di Penghujung Ramadhan Karena begitu banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, kita diperintahkan oleh Allah di akhir bulan untuk bertakbir kepada-Nya dalam rangka bersyukur kepada-Nya. Allah Taโala berfirman, ููููุชูููู
ููููุง ุงููุนูุฏููุฉู ููููุชูููุจููุฑููุง ุงูููููู ุนูููู ู
ูุง ููุฏูุงููู
ู ููููุนููููููู
ู ุชูุดูููุฑูููู โDan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakwa pada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.โ Qs. Al Baqarah 185 Yang dimaksud dengan takbir di sini adalah bacaan โAllahu Akbarโ. Mayoritas ulama mengatakan bahwa ayat ini adalah dorongan untuk bertakbir di akhir Ramadhan. Sedangkan kapan waktu takbir tersebut, para ulama berbeda pendapat. Pendapat pertama, takbir tersebut adalah ketika malam idul fithri. Pendapat kedua, takbir tersebut adalah ketika melihat hilal Syawal hingga berakhirnya khutbah Idul Fithri. Pendapat ketiga, takbir tersebut dimulai ketika imam keluar untuk melaksanakan shalat ied. Pendapat keempat, takbir pada hari Idul Fithri. Pendapat kelima yang merupakan pendapat Imam Malik dan Imam Asy Syafiโi, takbir ketika keluar dari rumah menuju tanah lapang hingga imam keluar untuk shalat ied. Pendapat keenam yang merupakan pendapat Imam Abu Hanifah, takbir tersebut adalah ketika Idul Adha dan ketika Idul Fithri tidak perlu bertakbir.[21] Syukur di sini dilakukan untuk mensyukuri nikmat Allah berupa taufik untuk melakukan puasa, kemudahan untuk melakukannya, mendapat pembebasan dari siksa neraka dan ampunan yang diperoleh ketika melakukannya. Atas nikmat inilah, seseorang diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah, bersyukur kepada-Nya dan bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Ibnu Masโud mengatakan bahwa sebenar-benarnya takwa adalah mentaati Allah tanpa bermaksiat kepada-Nya, mengingat Allah tanpa lalai dari-Nya dan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, tanpa kufur darinya.[22] Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd. Di penghujung bulan Ramadhan ini, hanyalah ampunan dan pembebasan dari siksa neraka yang kami harap-harap dari Allah yang Maha Pengampun. Kami pun berharap semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan, walaupun kami rasa amalan kami begitu sedikit dan begitu banyak kekurangan di dalamnya. Taqobalallahu minna wa minkum Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian. Semoga Allah menjadi kita insan yang istiqomah dalam menjalankan ibadah selepas bulan Ramadhan. Alhamdulillahilladzi bi niโmatihi tatimmush sholihaat Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap kebaikan menjadi sempurna. Wa shallallahu wa salaamu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi ajmaโin. *** Diselesaikan menjelang Shubuh, Ahad, 1 Syawal 1430 H, di Ori, Pelauw โ Maluku Tengah Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Baca Juga Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin Saat Idul Fitri, Apakah Benar Tidak Boleh Diucapkan? Dua Kebahagiaan Ketika Hari Raya Idul Fithri Footnote [1] HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760. [2] Lihat Latho-if Al Maโarif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 372, Daar Ibnu Katsir [Tahqiq Yasin Muhammad As Sawaas] [3] HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759 [4] HR. Bukhari no. 1901. [5] Lihat Fathul Bari, 6/290, Mawqiโ Al Islam, Asy Syamilah [6] Lihat Latho-if Al Maโarif, hal. 372 dan Fathul Baari, 6/290 [7] HR. Muslim no. 233. [8] Latho-if Al Maโarif, hal. 372 [9] -Idem- [10] Latho-if Al Maโarif, hal. 373 [11] Latho-if Al Maโarif, hal. 378 [12] Latho-if Al Maโarif, hal. 383 [13] Latho-if Al Maโarif, hal. 378 [14] Latho-if Al Maโarif, hal. 373-374 [15] HR. Muslim no. 82 [16] HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasaโi, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani [17] Majmuโ Fatawa wa Rosa-il Ibnu Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah [18] Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, Darul Imam Ahmad, Kairo-Mesir. [19] Al Kabaโir Maโa Syarhi Li Fadhilatisy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Al Imam Adz Dzahabiy, hal. 25, Darul Kutub Al Ilmiyyah. [20] HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi โyaitu shohih dilihat dari jalur lainnya [21] Lihat Fathul Qodir, Asy Syaukani, 1/239, Mawqiโ At Tafasir, Asy Syamilah [22] Latho-if Al Maโarif, hal. 381
Sepuluh tahun apakah sudah menjadi waktu yang cukup untuk kita berjuang bersama? Apakah sudah cukup untuk akhirnya semua akan tergantikan?Tak mudah dan sungguh bukan suatu yang mudah untuk melepas sesuatu yang tergambar jelas di masa itu. Masa di mana perjuangan untuk membangun amanah di tempat ini 31 Juli 2021, akan menjadi momen bagi kami, santri Pesantren Tahfizh Daarul Qurโan Lampung dan segenap Sumber Daya Insani yang mengabdi di pondok ini, memberikan salam perpisahan kepada sosok yang kami sebut ayah, guru, sahabat, teman, dan kerabat, yakni Gurunda Kyai Mulyanto, Pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Qurโan dengan lirih salam indah perpisahan itu diungkapkan oleh beberapa perwakilan dari masing-masing unit yang ada di Pesantren Daqu Lampung. Mulai dari unit tahfidz, front office, pengasuhan, sekolah sampai ibu- ibu mata tak lagi dapat tertahan. Banyak hal yang sudah terlewat dengan penuh keindahan, keramahan yang beliau pancarkan setiap hari. Canda, tawa, pesan, nasihat, bahkan emosi yang meraja hati saat mengenang kilas balik kebersamaan banyak kata karena hanya maaf yang bisa kami sampaikan dalam perpisahan ini. Maaf karena kami sering bebal namun kau tetap bersabar memperlakukan kami dan mengarahkan tak dapat membalas jasamu yang besar karena hanya doa yang dapat kami panjatkan untuk kebaikan di sepanjang perjalananmu. Tidak terhitung berapa banyak jasamu. Semoga engkau sehat selalu dan memori keberkahan ini takkan pernah hilang dari ingatan oleh Febrina Suci Nandassa, Staf Marketing Pendidikan Pesantren Daqu Lampung
hadits tentang perpisahan santri